Rabu, 29 April 2009

Tender desain MRT 'digantung'

UPDATE : Keputusan tender Desain MRT diulur dari tanggal 24 April 2009 menjadi 23 Juni 2009

JAKARTA: Departemen Perhubungan kembali mengulur keputusan pemenang tender desain dasar mass rapid transit (MRT) hingga 23 Juli 2009.

Keputusan yang ditempuh melalui perpanjangan validasi proposal tender senilai US$17 juta itu merupakan kedua kali yang dilakukan oleh Dephub. Sebelumnya, Dephub telah mengulur keputusan tersebut dari rencana 23 Januari 2009 menjadi 23 April.

Surat perpanjangan validasi proposal itu ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana tender desain dasar MRT Setyo Gunawan per 20 April 2009. Surat yang salinannya diperoleh Bisnis pekan lalu ini ditujukan kepada konsorsium kontraktor peserta lelang.

Dalam masa perpanjangan validasi tersebut, kedua kontraktor terpilih yakni konsorsium Nippon Koei Co Ltd dan konsorsium Katahira Engineers International diminta untuk memperbarui daftar isian proposal tender proyek desain dasar MRT.

Para kontraktor sendiri menyatakan tidak keberatan dengan perpanjangan itu. Menjawab surat perpanjangan tersebut, Katahira-yang dalam penilaian oleh Dephub sebelumnya meraih nilai lebih tinggi dari Nippon-menyatakan tidak keberatan.

"Kami tidak keberatan dan menghormati kebijakan panitia lelang untuk memperbarui isian proposal lelang," tulis Direktur Eksekutif dan Representative Katahira Takashi Okumura dalam surat per 21 April 2009, yang salinanannya juga diperoleh Bisnis.

Perpanjangan masa validasi itu dengan sendirinya, di satu sisi, mementahkan keyakinan Japan International Cooperation Agency (JICA), kreditur proyek senilai total Rp8,5 triliun itu, untuk mendapatkan pemenang final tender desain dasar MRT paling lambat akhir Maret 2009.

Di sisi lain, perpanjangan tersebut juga mengonfirmasi kegagalan Dephub untuk mengumumkan pemenang tender desain dasar pada akhir April ini dan menandatangani kontraknya bulan depan. Risiko yang muncul dari dua sisi itu adalah molornya jadwal pelaksanaan pekerjaan fisik MRT.

Sugiyadi Waluyo, Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Ditjen Kereta Api Dephub, yang dihubungi tadi malam untuk menjelaskan situasi ini, enggan berkomentar. Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Dephub Tunjung Inderawan memilih tidak mengangkat telepon genggamnya.

Namun, atas situasi ini, Tunjung sempat mendesak JICA. "Kami minta JICA segera memberikan kepastian pemenang tender desain dasar, karena perjanjian pinjaman tahap kedua proyek senilai US$450 juta akan ditandatangani hari ini," ujarnya. (Bisnis, 25 Maret)

Jaminan Dephub

Meski risiko molornya pelaksanaan pekerjaan fisik proyek itu terbuka lebar, Tribudi Rahardjo, Direktur Utama PT MRT Jakarta-perusahaan bentukan Pemprov DKI yang akan mengelola pekerjaan fisik proyek itu-mengatakan masih optimistis pekerjaannya selesai tepat waktu.

Tribudi menegaskan pekerjaan fisik MRT tetap dijadwalkan 2010-2015, setelah pekerjaan desain dasar rampung. Untuk kepentingan itu, Dirjen Perkeretaapian Dephub juga telah menjamin tender desain dasar diumumkan akhir April 2009, dan kontraknya ditandatangani Mei 2009.

"Keputusan itu [jadwal pengumuman pemenang tender desain dan jadwal kontrak] diberikan oleh Dirjen Perkeretaapian Dephub dalam pada komite 20 April kemarin. Jadi, kami tetap berpatokan dengan komitmen mereka saja," ujarnya.

Mengenai perpanjangan masa validasi tender, Tribudi berpendapat, hal tersebut merupakan kewenangan Dirjen Perkeretaapian karena pelaksanaan desain dasar menjadi tanggung jawabnya. "Sedangkan kami akan tetap melaksanakan persiapan proyek sesuai dengan jadwal," katanya.

Dalam perkembangan lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Budi Widiantoro menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belana DKI 2009 telah mengalokasikan dana Rp50 miliar untuk pembebasan lahan MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Pelaksanaan pembebasan lahan itu kami serahkan kepada tim panitia pembebasan tanah Jakarta Selatan. Saat ini, mereka masih inventarisasi, setelah itu baru proses pembebasan lahannya dilaksanakan." (mia.chitra@ bisnis.co.id)

Originally posted by AceN (SSCI) in http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=638007&page=35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar