Rabu, 29 April 2009

Tender desain MRT 'digantung'

UPDATE : Keputusan tender Desain MRT diulur dari tanggal 24 April 2009 menjadi 23 Juni 2009

JAKARTA: Departemen Perhubungan kembali mengulur keputusan pemenang tender desain dasar mass rapid transit (MRT) hingga 23 Juli 2009.

Keputusan yang ditempuh melalui perpanjangan validasi proposal tender senilai US$17 juta itu merupakan kedua kali yang dilakukan oleh Dephub. Sebelumnya, Dephub telah mengulur keputusan tersebut dari rencana 23 Januari 2009 menjadi 23 April.

Surat perpanjangan validasi proposal itu ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana tender desain dasar MRT Setyo Gunawan per 20 April 2009. Surat yang salinannya diperoleh Bisnis pekan lalu ini ditujukan kepada konsorsium kontraktor peserta lelang.

Dalam masa perpanjangan validasi tersebut, kedua kontraktor terpilih yakni konsorsium Nippon Koei Co Ltd dan konsorsium Katahira Engineers International diminta untuk memperbarui daftar isian proposal tender proyek desain dasar MRT.

Para kontraktor sendiri menyatakan tidak keberatan dengan perpanjangan itu. Menjawab surat perpanjangan tersebut, Katahira-yang dalam penilaian oleh Dephub sebelumnya meraih nilai lebih tinggi dari Nippon-menyatakan tidak keberatan.

"Kami tidak keberatan dan menghormati kebijakan panitia lelang untuk memperbarui isian proposal lelang," tulis Direktur Eksekutif dan Representative Katahira Takashi Okumura dalam surat per 21 April 2009, yang salinanannya juga diperoleh Bisnis.

Perpanjangan masa validasi itu dengan sendirinya, di satu sisi, mementahkan keyakinan Japan International Cooperation Agency (JICA), kreditur proyek senilai total Rp8,5 triliun itu, untuk mendapatkan pemenang final tender desain dasar MRT paling lambat akhir Maret 2009.

Di sisi lain, perpanjangan tersebut juga mengonfirmasi kegagalan Dephub untuk mengumumkan pemenang tender desain dasar pada akhir April ini dan menandatangani kontraknya bulan depan. Risiko yang muncul dari dua sisi itu adalah molornya jadwal pelaksanaan pekerjaan fisik MRT.

Sugiyadi Waluyo, Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Ditjen Kereta Api Dephub, yang dihubungi tadi malam untuk menjelaskan situasi ini, enggan berkomentar. Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Dephub Tunjung Inderawan memilih tidak mengangkat telepon genggamnya.

Namun, atas situasi ini, Tunjung sempat mendesak JICA. "Kami minta JICA segera memberikan kepastian pemenang tender desain dasar, karena perjanjian pinjaman tahap kedua proyek senilai US$450 juta akan ditandatangani hari ini," ujarnya. (Bisnis, 25 Maret)

Jaminan Dephub

Meski risiko molornya pelaksanaan pekerjaan fisik proyek itu terbuka lebar, Tribudi Rahardjo, Direktur Utama PT MRT Jakarta-perusahaan bentukan Pemprov DKI yang akan mengelola pekerjaan fisik proyek itu-mengatakan masih optimistis pekerjaannya selesai tepat waktu.

Tribudi menegaskan pekerjaan fisik MRT tetap dijadwalkan 2010-2015, setelah pekerjaan desain dasar rampung. Untuk kepentingan itu, Dirjen Perkeretaapian Dephub juga telah menjamin tender desain dasar diumumkan akhir April 2009, dan kontraknya ditandatangani Mei 2009.

"Keputusan itu [jadwal pengumuman pemenang tender desain dan jadwal kontrak] diberikan oleh Dirjen Perkeretaapian Dephub dalam pada komite 20 April kemarin. Jadi, kami tetap berpatokan dengan komitmen mereka saja," ujarnya.

Mengenai perpanjangan masa validasi tender, Tribudi berpendapat, hal tersebut merupakan kewenangan Dirjen Perkeretaapian karena pelaksanaan desain dasar menjadi tanggung jawabnya. "Sedangkan kami akan tetap melaksanakan persiapan proyek sesuai dengan jadwal," katanya.

Dalam perkembangan lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Budi Widiantoro menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belana DKI 2009 telah mengalokasikan dana Rp50 miliar untuk pembebasan lahan MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Pelaksanaan pembebasan lahan itu kami serahkan kepada tim panitia pembebasan tanah Jakarta Selatan. Saat ini, mereka masih inventarisasi, setelah itu baru proses pembebasan lahannya dilaksanakan." (mia.chitra@ bisnis.co.id)

Originally posted by AceN (SSCI) in http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=638007&page=35

Selasa, 28 April 2009

Dukuh Atas Interchange Station - Jakarta's Future Public Transportation Hub

eMotions
experiencing the motions
Stasiun Interchange Dukuh Atas adalah stasiun intermoda 5 lantai, dengan usaha merangkum dan menghubungkan gerakan manusia dari satu transportasi ke transportasi lainnya.
Dibanding dengan menghadirkan tipologi stasiun yang biasanya, stasiun ini berusaha menghadirkan pengalaman baru dalam bertransportasi.
Di tengah kepadatan dan keriuhan transportasi, stasiun ini menghadirkan hiburan dan teknologi, sehingga pengunjung dapat tetap bekerja, bermain, bersinggah lewat business center, fasilitas publik, hiburan, retail,
dan taman terbuka yang dapat dipakai sebagai tempat menikmati ruang hijau yang semakin hilang di Jakarta.


Station Rendering


















original post by : AceN (Skyscrapercity Indonesia)

click here to view the original post : http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=35812072#post35812072

Senin, 27 April 2009

Belum Ekonomis, Tender 11 Ruas Tol Menggantung


Jakarta - Rencana Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggelar tender 11 ruas jalan tol belum dapat terealisasi dalam waktu dekat ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Nurdin Manurung kepada detikcom di kantor BPJT, Jakarta, Rabu, (8/4/2009)

Nurdin menuturkan, 11 ruas jalan tersebut belum bisa ditender karena kelayakan finansial yang masih di bawah 16%. Akibatnya para investor belum berani untuk ikut serta dalam tender pembangunan jalan tol tersebut.

"Sementara ini masih evaluasi, karena secara finansial kelayakannya masih di bawah 16%," ujar Nurdin.

Kelayakan finansial adalah tolak ukur sejauh mana jalan tol tersebut dapat memberikan keuntungan secara ekonomis, apabila telah dioperasikan.

Tingkat kelayakan finansial tiap-tiap jalan tol pastinya tidak selalu sama. Nantinya, ruas jalan tol yang kelayakan ekonominya sudah memenuhi syarat, yakni di atas 16% dan juga dianggap akan memberikan keuntungan pada investor, pengerjaannya akan diserahkan pada swasta.

Ke-11 ruas jalan tol tersebut adalah, Medan-Binjai (15,8 km), Medan-Tebing Tinggi (60 km), Soreang-PAsir Koja (15 km), Cileunyi-Sumedang (25 km, Palembang-Indralaya (22 km), Pekanbaru-Dumai (40 km), Tegi Neneg-babatan (51 km), Serangan-Tanjung Benoa (7,5 km), Pandaan-Malang (37 km), Sukabumi Ciranjang (31 km)dan Manado-Bitung (46 km).

Minta Dukungan Pemerintah

Agar proses tender 11 ruas jalan tol itu lancar, BPJ pun meminta dukungan pemerintah.

Kendalanya karena masih adanya beberapa ruas dari 11 Ruas Jalan Tol yang belum layak secara finansial untuk ditenderkan, sehingga untuk merealisasikan tendernya, dibutuhkan sunk cost, yakni biaya investasi yang hilang sebagai bentuk dukungan pemerintah sehingga ruas jalan tol tersebut layak secara finansial.

"Sebenarnya sudah bisa diproses apabila ada dukungan dari pemerintah, melalui Departement Keuangan," ujarnya.

Karenanya, Nurdin berharap, ruas jalan tol yang dianggap tidak layak secara finansial sehingga tidak menarik minat para investor, dapat di ambil alih pendanaan awalnya oleh pemerintah, sehingga jalan tol tersebut layak secara finansial.

Program tersebut dianggap menguntungkan, dibanding harus menanggung seluruh biaya investasi pada ruas yang tidak menguntungkan tersebut.

Karenanya, masih menurut Nurdin, sampai saat ini pihaknya hanya bisa melakukan evaluasi terhadap ke 11 ruas jalan tol tersebut, agar kedepannya menjadi lebih baik, sehingga dapat menarik minat investor untu mengerjakannya.
(bgj/lih)

Tempo Scan Tower, Jakarta


Location: next to Gran Melia. They're demolishing the old structure (Bina Mulia), hoarding and billboard to appear soon..
----------------------------------------------------
Posted in http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=857624 by Alvin (Skyscrapercity Indonesia)

Jumat, 24 April 2009

Ganti Rugi Monorel Akan Selesai Dua Bulan

Penyelesaian masalah ganti rugi investasi PT Jakarta Monorel (PT JM) belum menemukan titik temu. Sebab hasil penilaian konsultan hukum masih dalam proses review.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) baru pekan ini akan melaporkan hasil evaluasi lanjutan tentang boleh tidaknya Pemprov DKI membayarkan nilai investasi yang telah dikeluarkan PT JM.

Kendati begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan, dalam waktu dua bulan ke depan permasalahan ini rampung.

Sebelum memberikan ganti rugi ke PT JM, DKI meminta bantuan konsultan independen untuk menilai segi hukum pelaksanaan ganti rugi investasi tersebut. "Hasil kajian dari konsultan hukum belum ada laporannya. Tetapi untuk hasil kajian lanjutan BPKP pekan ini akan kita terima," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Muhayat di Balaikota DKI, Rabu, 8 April 2009.

Hasil kajian lanjutan BPKP dilakukan, kata Muhayat, karena telah ada pergantian kepala perwakilan BPKP DKI. Kemudian kepala perwakilan BPKP DKI yang baru melakukan review terhadap hasil kajian pertama.

Sehingga ada penundaan penyelesaian pembayaran ganti rugi investasi yang digunakan untuk mendirikan tiang-tiang pancang di sepanjang Jl Rasuna Said dan Senayan.

Selain itu, Pemprov DKI juga tidak menginginkan tiang-tiang pancang monorel yang telah terpasang sepanjang Jl H Rasuna Said, Jakarta Selatan dan kawasan Senayan dibiarkan menjadi monumen tak bertuan.

Rencananya, penyelesaian pembangunan fisik monorel sebagai salah satu mass rapid transit (MRT) akan diintegrasikan dengan pola transportasi makro yang tengah dibangun secara bertahap. Paling tidak, Pemprov DKI akan meneruskan pembangunan green line monorel dan subway di blue line.

Penyelesaian proyek pembangunan monorel memang telah melalui jalan panjang. Awalnya, proyek ini diserahkan kepada perusahaan Malaysia yaitu Mtrans pada tahun 2003.

Pembangunan konstruksi sempat berjalan pada Juni 2004, namun tiga minggu kemudian pembangunan tertunda. Setelah memorandum of understanding (MoU) dengan Mtrans dibatalkan, Pemprov DKI memberikan kepada Omnico, konsorsium nomor satu di Singapura.

Namun, lagi-lagi pada Juli 2005, Pemprov DKI membatalkan MoU dengan Omnico dan menggantikanya dengan konsorsium perusahaan domestik yaitu gabungan perusahaan PT Bukaka Teknik utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia.

Terakhir, di penghujung 2005, proyek monorel dilimpahkan ke PT JM yang ke depannya tidak mampu mengumpulkan pendanaan investasi sebesar USS 144 juta dari total dana investasi sebesar USS 480 juta.

• VIVAnews

Citraland Celebes - Makassar

Terobosan baru dilakukan oleh developer terkemuka di Indonesia, Grup Ciputra yang kembali melirik wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Sulawesi Selatan dengan mengembangkan kawasan masa depan, Citraland Celebes Makassar.

Setelah menuai kesuksesan bisnis propertinya di beberapa kota di wilayah KTI, di antara-nya Citra Bukit Indah Balikpapan, Citraland City Manado, dan Citraland City Banjarmasin. Grup Ciputra kemudian kembali menggagas pengembangan bisnis propertinya deng-an melakukan ekspansi ke Makassar. Pengembangan tersebut dilakukan melalui kehadiran Citraland Celebes Makassar, suatu kawasan perumahan berwawasan lingkungan dengan lokasi yang cukup strategis, di kawasan Hertasning Baru. Pengembangan kawasan ini menggunakan konsep The Art of Green Living dan rencananya akan direalisasikan pada tahun ini, di atas lahan seluas 30 hektar dengan menggandeng beberapa bank dalam menunjang Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

The Art of Green Living
Untuk penggunaan konsep The Art of Green Living, dapat dilihat dari Green Architecture yang implementasinya pada desain rumah di Citraland Celebes Makassar. Seperti desain ramah lingkungannya yang didesain sedemikian rupa untuk memberikan akses udara dalam menyejukkan ruangan. Desain lampu akan memberikan penerangan yang efisien di setiap sudut ruangan, atap yang didesain khusus agar memiliki sudut kemiringan yang tepat sehingga dapat menghindarkan panas sekalipun tidak menggunakan AC. Selain itu akan dikembangkan juga fasilitas restoran, kafe, bank, ATM, sekolah dan sarana lainnya guna memudahkan penghuni yang bermukim di dalam Citraland Celebes Makassar.

Konsep Taman
Pengembangan kawasan Citraland Celebes Makassar juga memberikan keunggulan-keunggulan yang cukup fantastik buat user yang akan menempati kawasan ini. Misalnya keberadaan empat taman unik yang mengusung tema-tema berbeda. Seperti Flower Garden, taman yang menawarkan keragaman koleksi bunga indah dan segar. Sangat cocok dijadikan taman rekreasi bersama keluarga. Ada Nature Garden, taman yang dipenuhi pepohonan rindang dan dilengkapi bangku-bangku taman, sangat nyaman dan teduh bagi penghuni kawasan tersebut nantinya. Ada juga Botanica Garden Park, taman yang memiliki pemanandangan indah, juga taman Fruit Orchad, yakni taman dengan aneka jenis buah tropis yang bisa dinikmati penghuni. Selain fasilitas taman, kawasan ini juga menyediakan beragam fasilitas lainnya sebagai kawasan mandiri misalnya Wi-Fi, jalur sepeda, dan kelab keluarga. Jalanan kompleks perumahan didukung taman penadah air hujan sebagai sistem alami pengelolaan air, penerangan jalan umum yang menggunakan solar cell, lampu LED hemat energi, sistem pengamanan yang terjamin melalui kamera pengawas selama 24 jam penuh (CCTV), tombol tanda darurat dan kartu akses elektronik saat memasuki kawasan Citraland Celebes Makassar.
Menurut Deputy Project Manager Citraland Celebes Makassar, Lauw Hendra, pengembangan kawasan teduh ini sebenarnya berkonsep “hijau” di mana kawasan-kawasan yang dulunya gersang dibangun seiring digalakkannya “Go Green” sebagai bagian dari antisipasi pemanasan global dunia. Ke depan, kawasan ini diprediksi akan menjadi kawasan perumahan hijau terbesar di Kawasan Timur Indonesia.

Mitra Lokal
Citraland Celebes Makassar mulai dikembangkan dengan menggandeng mitra lokal. Bagaimanapun, pengemba-ngan Makassar harus melibatkan potensi daerah. Makanya, PT. Graha Celebes Realty terlibat sebagai salah satu developer yang berkompeten dalam merealisasikan kawasan teduh itu. Developer akan mengembangkan kurang lebih 500 unit rumah mewah dua tingkat, dengan pembagian beberapa tahap. Tahap pertama Green Meadow, dan tahap berikutnya Red Burgundy.
Tidak bisa dipungkiri jika kehadiran Citraland Celebes semakin menyemarakkan hunian eksklusif di Makassar, juga sebagai salah satu ikon kota megapolitan dengan potensi investasi yang cukup menjanjikan.

sumber: Makassar Terkini

Lessons from Colombia in improving Jakarta's busways


Following the success of the Bus Rapid Transit (BRT) system in Bogota, Colombia, the city administration in Jakarta is set to collaborate with transport authorities in Bogota to help improve the Transjakarta system.

Indonesian Ambassador to Colombia Michael Menufandu said Bogota's governor had expressed his intention to build a sister-city program with Jakarta.

"Bogota's governor said he wanted to boost cooperation between the two cities by helping with the BRT system and other public facilities," said Menufandu.

"Jakarta can learn from Bogota's TransMilenio bus system to help improve our busways," he told reporters after a meeting with Governor Fauzi Bowo at City Hall on Tuesday.

He hinted at the possibility of the city governors exchanging visits in the near future.

Fauzi welcomed the idea saying, "We've learned much from Bogota's BRT system.

"We hope to learn more from the city in other areas too."

Jakarta has been influenced by Bogota regarding the development of the Transjakarta system, which was first launched in 2004.

"Mr.Ambassador, for instance, explained Bogota's success in reducing crime," said Fauzi.

As of today, Transjakarta buses, known locally as the busway, operate in eight areas.

However, the Transjakarta management has faced many problems due to poor service delivery.

The lack of buses and an unresolved tariff problem between Transjakarta and the consortium operating the corridors has recently complicated the situation.

Many busway users complain of overcrowded buses, damaged shelters and long delays in the operation of new routes.

Separately, the administration said it hoped to sign the basic engineering design contract for the Mass Rapid Transit (MRT) project next month.

"The project can start after the signing takes place in May," Sarwo Handayani, the city's assistant for development and environment was quoted as saying by beritajakarta.com.

Head of the transportation agency, Mochamad Tauchid Tjakraamidjaja, said his office would carry out plans to handle traffic problems that might come up once the construction project started in 2011.

The building of elevated roads and the MRT depot, he said, is expected to start in 2011 and finish in 2014, while the construction of underground routes will commence in 2011 and be completed in the next 4 years.

The 14.5-kilometer MRT route - spanning from Lebak Bulus in South Jakarta to Dukuh Atas in Central Jakarta - is expected to be operational in 2016. About 10.5 kilometers of the route will be elevated, while the remaining route will be built underground.

The MRT is expected to carry up to 340,000 passengers per day.

Perjalanan Perdana KRL AC Bekasi-Priok Telat 18 Menit


BEKASI, KOMPAS.com — Perjalanan perdana kereta rel listrik (KRL) Ekonomi AC jurusan Bekasi-Tanjung Priok, Kamis (23/4) pagi ini, terlambat 18 menit tiba di Stasiun Priok, Jakarta Utara.

Menurut jadwal, kereta yang berangkat dari Stasiun Bekasi pukul 09.30 itu mestinya sudah masuk Stasiun Priok pukul 10.22, tetapi ternyata KRL baru masuk pukul 10.40.

Meski demikian, secara keseluruhan, perjalanan perdana KRL AC Ekonomi Bekasi-Senen-Priok itu cukup lancar.

Menurut Kepala Humas PT KA Daops I Jabodetabek Ahmad Sujadi, animo penumpang dari Bekasi cukup besar. "Penumpang yang naik dari Bekasi tercatat 475 orang," kata Sujadi setibanya di Tanjung Priok.

Pemantauan Kompas, penumpang dari Bekasi memadati empat gerbong, tetapi jumlah penumpang makin sedikit mendekati Priok. Bahkan, gerbong nyaris kosong. Sebagian besar penumpang sudah turun di Pasar Senen dan Kemayoran.

Meski demikian, kehadiran KRL ekonomi AC Bekasi-Priok ini tetap disambut gembira para pengguna jasa angkutan massal itu. Ny Teny, warga Wisma Asri, Bekasi Utara, yang tiap pagi menumpang kereta, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran KRL ini. "Lebih murah tarifnya, lebih cepat, dan lebih nyaman," katanya.

Biasanya, dia harus dua kali ganti moda angkutan kalau akan ke Tanjung Priok, tetapi sekarang cukup dengan satu kereta.

Sistem Transportasi di DKI Berorientasi Proyek

[JAKARTA] Pembangunan sistem transportasi di Jakarta hingga saat ini dinilai sejumlah kalangan masih berorientasi pada proyek. Seperti halnya proyek prestisius monorel yang hingga kini arahnya semakin tidak jelas.

Hal itu diungkapkan pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna dalam diskusi Publik Hari Bumi dengan tema Menyelamatkan Jakarta dan Kegagalan Sistem Transportasi di Jakarta, Rabu (22/4).

"Lihat saja proyek busway. Setelah itu ada proyek monorel yang diwacanakan dan busway ditelantarkan. Setelah monorel, ada lagi proyek yang lebih besar yaitu MRT (mass rapid transit). Pemprov seharusnya fokus mengembangkan yang sudah dikerjakan terlebih dulu," ujar Yayat.

Yayat menegaskan, sistem yang sudah berkembang selama ini sebaiknya tetap dikelola sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Dia juga meminta tidak menelantarkan monorel yang fondasinya telah dibangun.

"Proyek itu (monorel, Red) harus diteruskan karena akan jadi preseden buruk bagi investasi di Indonesia. Kalau proyek itu benar-benar gagal, masyarakat akan menilai pemprov tidak serius dalam mengembangkan transportasi yang nyaman dan aman," katanya.

Senada dengan Yayat, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Susantono menyarankan, Pemprov untuk mulai memikirkan sebuah sistem transportasi yang aman, nyaman, dan terintegrasi dengan transportasi lain.Dengan demikian, masyarakat bisa memperkirakan waktu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain.


Hasil Survei

Bambang menyebutkan, menurut hasil survei Studi Masterplan Bodetabek oleh konsultan Jepang JICA, 30 persen dari pendapatan warga Jakarta terserap untuk biaya transportasi.

"Proporsi untuk biaya transportasi tersebut bertambah besar untuk masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Sekitar 60 persen pengguna jalan di Jakarta berhenti dan sisanya bergerak dalam perjalanan," ujar Bambang dalam acara diskusi publik itu.

Bambang menyarankan agar pemprov segera mengintegrasikan busway dengan kereta api commuters (Depok Ekspres, Bogor Ekspres, Bekasi Ekspres) dengan sistem satu tiket.

Bambang juga mengkritik Pemprov DKI yang terlalu banyak berkutat pada wacana. "Sistem transportasi yang ada seharusnya, menurut dia, bukanlah ditelantarkan namun harus terus dikembangkan. Pemprov terlalu banyak berkutat pada wacana," ujarnya.

Dia mencontohkan, busway sudah berkembang, tapi kondisinya saat ini juga tidak jauh berbeda dengan bus umum. Lalu waterway tak jelas rimbanya dan kini muncul MRT.

"Akhirnya, warga Jakarta lebih banyak memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi karena dinilai lebih aman, efisien dan praktis. Jadi, jangan salahkan pilihan masyarakat yang berprinsip myway," katanya.[HTS/U-5]

Paradyto's Great Shots (From 23rd Floor of Menara Bidakara, Jakarta)








By paradyto (Skyscrapercity Indonesia)

Rabu, 22 April 2009

INILAH STADION-STADION YANG AKAN DAN SEDANG DIBANGUN DI INDONESIA


Stadion Perjiwa (2009)
Kota : Tenggarong, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2007 masih dalam tahap penyelesaian.
Kandang : -
Kapasitas : 35.000 kursi.
Tipe stadion : Stadion Madya (Olimpiq)
Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Perjiwa, Tenggarong, penggarapannya baru rampung 50 persen. Jika sudah rampung seratus persen, stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Utama Palaran ataupun Senayan. Selain lapangan standar Eropa, stadion ini akan dilengkapi atap model knock down. Atap bisa distel membuka dan menutup secara digital.(sejarah singkat, sumber: google.com).



Stadion Nasional (2012)
Kota : Pekanbaru, Riau
Dibangun : Mulai dibangun tahun 2009
Kandang : -
Kapasitas : 63.932 kursi.
Tipe Stadion :
Kategori : A

Sejarah singkat

Stadion Nasional Pekanbaru akan mulai dibangun pada tahun 2009 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012, stadion ini merupakan stadion utama event tersebut. Dengan arsitektur modern nantinya akan menjadikannya stadion terbaik di Indonesia.



Stadion Gedebage (2011)
Kota : Bandung, Jawa Barat
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (perkiraan selesai 2011-2012)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung untuk menjalani partai kandang di Kompetisi Liga Indonesia.



Stadion Gelora Bung Tomo (sekarang dalam pembangunan)
Kota : Surabaya, Jawa Timur
Dibangun : Tahun 2008, stadion ini masih dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 50.000 tempat duduk.
Tipe stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A (90)

Sejarah Singkat

Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya.

sumber : kaskus.com

Penerbangan Mandala dari Terminal 3 Soekarno-Hatta Lancar


Penerbangan perdana maskapai Mandala Airlines melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/4) kemarin, berjalan lancar. Penerbangan dengan nomor RI-394 rute Jakarta-Balikpapan ini menggunakan pesawat Airbus A320 yang berisi 141 penumpang.

“Itu adalah penerbangan pertama setelah Mandala memindahkan operasionalnya dari Terminal 1C ke Terminal 3,” kata Head of Corporate Communication Mandala Airlines, Trisia Megawati, dalam rilisnya, Rabu (22/4).

Pada tanggal yang sama, Mandala telah melayani 44 penerbangan keluar (outgoing) dan masuk (incoming). Penerbangan ini menghubungkan Jakarta dengan kota-kota seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Padang, Batam, Pontianak, Bengkulu, Pangkalpinang, Jambi, Pekanbaru dan Tarakan.

“Pada hari perdana operasional di Terminal 3 ini, seluruh jadwal penerbangan tepat waktu,” ujar Trisia. Ia melanjutkan, ini semua berkat koordinasi dan dukungan yang baik dari pihak otoritas bandara, PT Angkasa Pura II, yang mendukung kelancaran operasional.

Mandala juga menyediakan transportasi bagi penumpang yang tersesat dari Terminal 1C ke Terminal 3. Cara ini bertujuan meminimalisasi gangguan ketidaknyamanan penumpang.

Rencananya, penyediaan transportasi ini akan terus berlangsung sampai tidak ada penumpang yang tersesat ke Terminal 1C. Bahkan, kantor penjualan tiket Mandala di Terminal 1C masih akan dibuka untuk membantu penumpang yang membutuhkan informasi.(tempointeraktif.com)

Pondok Indah Town Center (19 Towers)


Official Word on the Pondok Indah superblock - 20 Ha:
- 2 New Malls
- 2 international hotels
- 11 apartment towers
- 8 office towers

Construction period:
- Phase 1: mid 2007-2010.
- Completion by 2020

Construction value:
- Rp15 trillion (estimated) approx. US$2 billion

Bakrie Tower Update

Rendering


Progress per March 2009 by anOz (Skyscrapercity Indonesia)


Progress per April 2009 by VRS (Skyscrapercity Indonesia)

Selasa, 21 April 2009

Astra Buana Insurance Office Building Progress

Rendering


Progress

progress update by anOz (Skyscrapercity Indonesia)

Mei, Disain Dasar MRT Ditandatangani

BERITAJAKARTA.COM — 20-04-2009 18:38
Perkembangan rencana pembangunan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta terus mengalami kemajuan. Betapa tidak, setelah berhasil meneruskan dana pinjaman tahap pertama/loan agreement I (LA 1) dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam bentuk hibah, pemerintah pusat juga telah mendatangani dana pinjaman tahap kedua/loan agreement II (LA 2) di Tokyo, Jepang, pada tanggal 31 Maret 2009. Tak hanya itu, untuk mempercepat disain konstruksi, pada bulan Mei mendatang basic engginering design (BED)/disain dasar pembangunan MRT akan segera ditandatangani.

"Alhamdulillah proyek ini sudah bisa dimulai dengan akan adanya penandatanganan kontrak BED pada bulan Mei mendatang," ujar Sarwo Handayani, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekdaprov DKI Jakarta, usai melakukan pertemuan rutin dengan pihak-pihak terkait di ruang rapat Barito, Departemen Keuangan RI, Jalan Lapangan Banteng, Sawahbesar, Jakarta Pusat, Senin (20/4).

Sarwo Handayani menuturkan, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh pihak terkait rencana pembangunan MRT ini. Misalnya, Departemen Perhubungan RT dan juga Departemen Keuangan RI. Sehingga, perkembanganya dapat di-update. "Ke depan diperlukan koordinasi yang lebih aktif antar pihak-pihak terkait dengan menyiapkan studi-studi dan bahan-bahan yang diperlukan. Tak hanya itu, strategi komunikasi juga akan lebih intens," katanya.

Pertemuan tersebut, lanjut Sarwo Handayani, akan dilakukan dalam interval empat bulan sekali. Pertemuan teknis antar pihak-pihak terkait ini akan dimulai pada Mei mendatang. "Semoga dengan adanya pertemuan rutin yang intensif, kita dapat berkoordinasi dengan baik," tandas Yani sapaan akrab Sarwo.

Yani menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga akan terus memantau perkembanganya sehingga penyelesaian pembangunan MRT bisa sesuai target yakni beroperasi pada 2016. "Jika bisa lebih cepat tentu akan lebih baik," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Fungsi Korporasi PT MRT Jakarta, Eddi Santosa, mengatakan, untuk mencapai target tersebut, PT MRT Jakarta akan melakukan terobosan mempercepat operasional MRT melalui akselerasi basic design dan konstruksi. Rencana 90 bulan untuk menyelesaikan MRT dipersingkat sembilan bulan yaitu menjadi 81 bulan. Estimasi awal MRT mulai beroperasi Oktober 2016 menjadi berubah diprediksikan menjadi Januari 2016.

Eddi menerangkan ada empat kegiatan dalam proyek MRT yaitu disain teknis dasar (basic engginering design), proses tender konstruksi, periode pengerjaan konstruksi dan uji coba MRT. Awalnya, waktu yang diberikan disain teknis dasar yaitu 14 bulan dan proses tender konstruksi 12 bulan. Namun dengan percepatan itu, rencana akselerasi kedua kegiatan itu digabungkan menjadi satu yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 23 bulan.

“Awalnya kan total 26 bulan untuk kedua kegiatan itu. Sekarang dikurangi tiga bulan,” katanya. Sedangkan untuk periode pengerjaan konstruksi dikurangi tiga bulan, dari estimasi awal 58 bulan menjadi 55 bulan. Begitu juga dengan uji coba MRT pelaksanaannya dikurangi tiga bulan dari estimasi awal 6 bulan menjadi 3 bulan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, M Tauchid yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan antisipasi terkait dengan pengerjaan konstruksi proyek ini. Dan sesuai dengan pengerjaan Civil Works (Elevated & Depot) akan dimulai pada 2011-2014 dan Civil Works (Underground) pada 2011-2015. "Otomatis secara umum kita telah mempersiapkan antisipasi terhadap keberadaan lalu-lintas dan jalanan yang dilalui proyek ini mulai dari kawasan Fatmawti sampai kawasan Dukuhatas," jelas Tauchid.

Menurut rencana gambaran pola operasi MRT yang dikeluarkan Dephub, menyebutkan, jalur melintasi Lebakbulus, Blok M, Setiabudi, Dukuhatas dengan panjang 14,3 kilometer. Kecepatan rata-rata yang ditempuh 26 km/jam dengan waktu tempuh 32 menit. Sedangkan kapasitas angkutnya dapat mengangkut 23.000 penumpang atau 400.000 penumpang/hari dengan pangsa pasar 1,6 persen total perjalanan di DKI Jakarta.

Untuk stasiun pemberhentian terdiri dari dua kategori yakni stasiun layang (Lebakbulus-Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja-Senayan), serta stasiun bawah tanah (Istora-Bendunganhilir-Setiabudi-Dukuhatas) dan Depo di atas Terminal Lebakbulus.

Topping Off Trans Studio




Tidak lama lagi tempat hiburan indoor terbesar di dunia, dan pertama di Indonesia bakal hadir di Makassar. Mega proyek tersebut dinamakan Trans Studio Theme Park, yang merupakan bagian dari pembangunan kompleks terpadu Trans Studio Resort Makassar. Tidak tanggung-tanggung, PT. Trans Studio Kalla Makassar mengeluarkan dana sebesar Rp 1 trilyun, khusus untuk pembangunan tahap awal kompleks terpadu Trans Studio Resort Makassar. Trans Studio Theme Park berada di dalam gedung seluas 2.2 hektar. Di dalamnya terdapat 4 zona dan terdiri dari 22 wahana bertemakan program-program berkualitas Trand TV dan Trans 7. Menurut Wibowo Iman, Direktur Utama Trans Kalla Studio Makassar, rencananya Trans Studio Theme Park akan dibuka pada tanggal 9 September 2009, dengan target pengunjung sekitar 4 juta orang per-tahun. Pada hari Jum’at (17/4) Gubernur Sulsel dan Chairul Tanjung, Chairman PARA Group, melakukan melakukan Toping Off proyek kompleks terpadu Trans Studio Resort Makassar.

Zona pertama dalam Trans Studio Theme Park adalah Studio Central. Di zona ini pengunjung dapat menyaksikan bioskop 4 dimensi dan foto bersama patung lilin artis-artis Trans TV dan Trans 7. Zona kedua adalah Lost City, yang merupakan zona petualangan, pengunjung bisa menemui suku pedalaman yang penuh intrik dan misteri. Zona ketiga adalah Magic Corner yang penuh sensasi. Disini pengunjung bisa memasuki wahana Dunia Lain yang mistis, serta menguji adrenalin di wahana Dungeon Drop. Zona keempat adalah Cartoon City, yang merupakan dunia khusus untuk anak-anak.

Kompleks terpadu Trans Studio Resort Makassar yang sementara tahap pembangunan, nantinya akan terdiri atas, Trans Studio Theme Park, Trans Studio Walk, Trans Studio Hotel, Menara Bank Mega, serta Marina. Dengan demikian, PT. Trans Stuido Kalla Makassar akan turut berpartisipasi mengurangi angka pengangguran di Sulsel, dengan menyerap tenaga-tenaga kerja lokal. Sumber: Majalah Makassar Terkini

Solo Paragon Construction Update

ProgressRendering

progress update by gantengscool (Skyscrapercity Indonesia)

Thamrin Executive Residence (APP)

Description :
land Area : 4.274 sqm
Total GFA : 48.940 sqm
Building Height : 45 Stories , 448 Units
Location : Jl. Kebon kacang Raya, Jakarta
Owner: PT. Jakarta Realty

source : Airmas Asri